Nenek, Si Puanku dengan Kunyahan Sirih dan Pinangnya
![]() |
flickr.com |
Rindu Nganjuk.
Mungkin sudah terlambat.
Hanya tergugu dengan air mata di kota ini.
Hampir melupakan wajahmu yang telah menua
Kapan terakhir kita bertemu?
Kita semakin termakan dan terpisah oleh waktukah?
Maafkan aku karena tidak berada di sisimu di saat terakhir
Maafkan aku yang tlah lama lupa dengan suara khasmu
Maafkan aku yang saat kecil selalu tak mau dekat denganmu karena jijik dengan kunyahan sirih dan pinangmu
Maafkan aku karena melewatkan begitu banyak waktu
Maafkan aku atas segala penyesalan ini
Istirahatlah dengan tenang, dan khusnul khotimah di sisi Allah.
Amiin.
**kunikta, Jember 10 Mei 2015
Komentar
Posting Komentar